Ramadhan dan Mehanan Diri Dari Kerinduan



Aku selalu rindu pada rumah. Tempat dimana kita bisa melupakan segala masalah yang terjadi dalam hidup. Bagiku, rumah bukan hanya sekedar tempat tinggal yang dimana kita berada, namun tempat dengan siapa kita berada dan kepada siapa kita mencinta.

Hari pertama di bulan Ramadhan telah berlangsung. Rasanya sedikit berbeda dengan yang sering kulalui dahulu. Menjalani bulan Ramadhan di tengah kota, di tengah perantauan demi sebuah masa depan. Baru kali ini aku berada jauh dari dekapan keluarga, jauh dari nikmatnya menjalani bulan yang penuh berkah ini dengan orang-orang yang terdekat.

Aku mencoba menyendiri, duduk di kursi yang barang kali ingat akan sesuatu, ditemani dengan kursi-kursi kosong lainnya yang membisu. Dalam kesendirianku aku merasa ditemani, diperhatikan, diintimidasi namun juga disayangi oleh sesuatu yang tidak kasat mata namun terasa. Aku berharap kesendirian dapat membuatku untuk mengakhiri sedikit kecemasan.

Rasanya memang sangat berbeda. Walau demikian, disini juga tak kalah serunya. Banyak teman-teman yang bisa saling menghibur satu sama lain. Membuat kita bisa lupa sejenak akan ingatan kampung halaman. Melawan rasa rindu dengan bercanda riang, serta ada cinta yang besar yang menguatkan.

Selama sebulan, di tiap mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari di ufuk barat, kita menahan lapar, haus, dan juga nafsu. Bukan hanya menahan ketiga hal tersebut, tak luput juga menahan kerinduan. Hari pertama Ramadhan berjalan dengan begitu lancar. Tak ada hambatan berupa godaan yang bisa saja membatalkan. 

Aku sempat lupa, ada sesuatu yang kurang jika tak kuucapkan. Apalagi kalau bukan; Selamat Menjalankan Ibadah Puasa. Sebuah kalimat yang manjadi penyemangat di tiap menjalani aktivitas, kalimat ucapan penutup iklan-iklan sirup yang ada di televisi.

Harapku Ramadhan kali ini dapat menjadi sebuah berkah, untuk kalian semua juga terutama bagi diri saya pribadi. Amin.

4 Comments: Ramadhan dan Mehanan Diri Dari Kerinduan

  1. padahal aku lagi rindu seseorang :D

    ReplyDelete
  2. eh template kita bisa samaan gini yah.. oiya emang kata orang sih anak rantauan itu selalu terngiang ngiang sama kenangan kampung halaman..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak tahu juga kenapa bisa sama.

      Iya, bener. Emang selalu terngiang.

      Delete