Bekerja Profesional dengan Sesuka Hati


Bekerja Profesional dengan Sesuka Hati

Ketika sedang libur kuliah rasanya sangat membosankan kalau hanya berada di kost seharian. Istilah jaman sekarang iu mager, malas gerak. Bawaannya hanya ingin berada di atas kasur dengan hanya ditemani handphone. Lama kemudian tanpa sadar saya akan tertidur kembali.

Kalau sudah seperti ini rasanya jadi seperti sedang sakit. Mumpung dompet masih lumayan tebal saya kemudian memutuskan untuk jalan-jalan keluar. Tempat yang lumayan seru untuk nongkrong sendiri saya pikir di cafe, apalagi kalau banyak cewek-cewek cantik disana (Hehehe...). Tiba di cafe, saya berusaha menemuan meja kosong. Cafe ini ramai, agak ramai untuk hari kerja pukul 1 siang. Saya melihat ke keramaian dan umumnya terdiri dari anak muda (yang sedikit lebih tua dari saya) dan juga orang dewasa. Saya berpikir apakah mereka semua ini tidak memiliki pekerjaan?

Lama saya mencari tempat duduk, akhirnya saya bisa duduk walaupun disamping saya ada seorang bapak-bapak. Saya mencoba mengintip layar laptopnya dan saya melihat di sedang berkutat dengan Photoshop. Dia mengedit foto seorang cewek yang gayanya menyerupai seorang model. Pikiran saya kemudian mulai negatif, tapi menurut pengamanatan saya, dia lumayan hebat dalam mengolah aplikasi pengeditan foto tersebut. Sesekali saya terus mengmatinya, dan buan hanya satu foto, ada banyak foto yang dia edit. Pikiran negatif saya makin menjadi-jadi. Lama kemudian baru saya menyadari bahwa ternyata dia memiliki pekerjaan, saya melihat dari topi (trucker hats) miliknya yang terletak di atas meja, disitu tertulis fotografer. Hampir saja saya mengira bahwa dia itu om-om yang suka nyari cewek-cewek cantik di cafe.

Boleh dikatakan pekerjaan yang dia lakukan itu disebut freelancer atau dalam bahasa Indonesia disebut pekerja lepas. Entah mungkin dia tidak suka dengan sistem kerja 8 jam sehari atau terikat dengan aturan perusahaan ketika berada di kantor. Menjadi freelancer lebih mempunyai keleluasaan untuk mengerjakan tanggung jawab kita sesuka hati. Mau jam berapa dan dimana pun mengerjakannya, itu tetap bisa dilakukan.

Menurut saya sendiri, menjadi seroang freelancer sangat menguntungkan di era digital ini. Perkembangan teknologi memungkinkan kita bekerja dengan siapa saja selagi kita mempunyai kemampuan untuk itu. Banyak perkerjaan frelancer yang begitu mudah dijalankan, contohnya fotografer (seperti om-om tadi), desainer grafis, penulis di media sosial dan masih banyak lagi. Namun, pasti ada saja kekurangan dari pekerjaan seperti ini, seperti dikerjar deadline (apabila kalian tidak pintar membagi waktu) atau pun penghasilan yang terkadang tidak menentu.

Saya sendiri sebagai seorang mahasiswa, akan sangat cocok jika berkerja sebagai freelancer. Dengan tidak terikatnya sama waktu makan kuliah saya pun juga tidak akan terganggu. Kuliah tetap jalan dan yang paling penting kita juga punya penghasilan. Saran saya sih latih sejak dini kemampuan yang kalian punya yang nantinya keahlian kalian itu dicari oleh orang-orang. Dengan cara seperti ini juga kalian tidak akan mudah tertipu dengan binis money game berkedok MLM. :D

Sementara saya sibuk browsing, saya mendapatkan 15 ilustrasi unik perbedaan antara freelancer dengan karyawan kantor. Gambar-gambarnya pun cukup menarik, walaupun saya tidak tahu jelas siapa yang mebuat gambar ilustrasi tersebut. Gambarnya boleh kalian lihat dibawah ini, karena berbahasa inggris, kalau tidak tahu artinya, buka aja Google Translate. Hehehe... (Sumber gambar: Viweet)

Bangun di pagi hari.
Bersiap-siap di pagi hari.
Perjalan ke tempat kerja.
Rung kerja.
Wawancara kerja.
Bagaimana pertemuan diadakan.
Perayaan natal di tempat kerja.
Waktu makan siang.
Menanggapi cuaca buruk.
Waktu kerja.
Liburan.
Keterampilan kerja.
Pertentangan saat bekerja.
Ketika sakit.
Ketika ingin mengubah pekerjaan.
Gambar ilustrasi yang sangat bagus menurut saya. Umm, kalau dilihat dari gambar di atas, kamu mau jadi freelancer atau karyawan kantoran? Kalau saya sendiri sih mending nyelesaiin kuliah dulu lah. Hehehe...

17 Comments: Bekerja Profesional dengan Sesuka Hati

  1. Waaah, keren ilustrasi perbandingan antara pekerja kantoran dan pekerja lepas. Saya sendiri lebih memilih untuk bekerja lepas jika bisa. Meski saat ini masih terikat sbg pekarja kantoran.

    Oh iya, itu di ilustrasi ketika merayakan natal, si tokoh kesepian banget ya hanya berteman kucing. Hihi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kalau memang sudah terikat itu sangat susah untuk melepaskannya. Pasti banyak pertimbangan-pertimbangan lainnya.

      Delete
  2. Yang selalu gw iri dengan orang yang kerjanya freelance itu bisa bangun siang...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe... Bisa bangun kapan saja tentunya.

      Delete
  3. Setuju yang penting selalu bersyukur dengan apa yang dijalani ya :)

    ReplyDelete
  4. Btw keren bgt ilustrasinya. Sumber dri mana ya? Hehe

    ReplyDelete
  5. Saya jadi freelancer hehehe

    Btw, sebagian fotografer memang senang foto2 cewek :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe.. Kalau ibu sudah tidak diragukan lagi.

      Foto cewek sekalian... Hahaha

      Delete
  6. Nah ini!!! Sebagai orang yang cenderung introvert pengen deh jadi freelancer,tapi masih bingung gimana mulainya hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, terkadang memulai itu sangat sulit.

      Delete
  7. emang idaman banget kalo kerja sesuai keinginan ...

    ReplyDelete
  8. kalo w bisa kerja yg seperti itu betapa bahagianya

    ReplyDelete
  9. Sayang ane masih sekolah :D

    ReplyDelete
  10. sudah ku rasakan untuk keduanya...
    dan rasanya?.....

    rahasia :))

    ReplyDelete