Beberapa hari yang lalu, aplikasi Titok diblokir sama Kemkominfo. Tapi bagi saya gak ada masalah Tiktok diblokir atau tidak, karena saya bukan user Tiktok dan saya bukan penikmat video-video Tiktok. Alasan diblokirnya Tiktok menurut Menteri Kominfo, Pak Rudiantara, karena banyaknya mengandung konten negatif, terutama buat anak-anak, serta banyaknya pengaduan dari masyarakat yang masuk ke pihak Kominfo.
Lalu dengan munculnya berita bahwa Tiktok hari ini terlah diblokir, jelas ini berita yang cukup mengagetkan. Padahal jauh sebelum Tiktok hadir hari ini, sudah banyak aplikasi serupa yang lebih dulu ada seperti Dubsmash, Musically dan lainnya. Aplikasi yang menfasilitasi anak-anak alay untuk berkarya.
Jauh hari sebelum pemblokiran aplikasi ini, saya lebih dulu dikenal sebagai orang yang sering membuat joke seputar pengguna Tiktok. Terlebih ketika pemilik akun Instagram seperti @nurrani_r hingga @bowo_alpenliebe booming dengan video-video Tiktok mereka. Hati saya resah. Kepala saya serasa ingin meledak dengan lagu-lagu di aplikasi tersebut yang entah kenapa terus terngiang-ngiang. Mendengar lagu "Lagi Syantik", yang muncul di kepala bukannya Siti Badriah malah si istrinya Iqbal itu. Aaaaarrrgh!
Tiap saya liat video tersebut, hal yang paling pertama saya katakan "Ini apaan sih? Cuma begini doang njir!". Lipsync di depan kamera, goyang-goyang gak jelas, bahkan ada yang lebih parah seperti joget-joget di masjid. Gak heran kalau HTI pengen ganti dasar negara kita.
Hal yang paling bijak sebagai pengguna internet, yang saya lakukan pada saat itu adalah report dan blokir akunnya di Instagram. Saya lebay? Ya gak lah, Instagram punya fitur tersebut lalu kenapa kita tidak menggunakannya. Lagi pula saya merasa kontennya tidak pantas bagi saya dan saya tidak ingin melihatnya. Mau cuek juga gimana, di explore Instagram yang muncul video itu semua. Dengan melakukan report, video-video Tiktok di explore Instagram saya berkurang dan bahkan tidak ada. Sepertinya dengan melakukan itu Instagram paham bahwa akun kita tidak punya ketertarikan dengan video serupa yang sudah kita report.
Tapi yang miris bagi saya selain video-video Tiktok adalah reaksi netizen di kolom komentarnya. Coba baca saja, kebanyakan nyinyir dan menghujat. Bukan karena kita tidak bisa dipukul secara fisik, kita jadi bebas mengeluarkan kata-kata kasar yang bikin sakit hati. Kalau memang suka, like aja. Kalau gak suka, abaikan atau report. Sesederhana itu.
Walaupun tik tok di blok, para penyuka sich masih bisa akses, tinggal tengok ke lapak sebelah sudah ada caranya bagi mereka.
ReplyDeleteIya, heran juga sama pemerintah yang main blokir. Padahal kan pake VPN juga bisa diakses.
DeleteGak apaapalah mas di tutup, tinggal nunggu aja kapan dibuka lagi.
ReplyDeleteKebanyakan medsos juga kadang-kadang bikin pusing,hehe
Iya, saya saja punya akun medsos gak banyak-banyak. Seperlunya aja.
DeleteHahaha,, anak tik tok juga ta? Asal gak masuk generasi alay tik tok nya saja,, Peace
ReplyDeleteAnjir, saya bukan anak Tiktok.
DeleteTiktoknya udh balik lagi hahaha :p numpang naruh link boleh kak? mampir yah https://kacamataraya.site
ReplyDeleteSpam detected! Hahahaha.
Delete