Pertama Kali Ngeblog

Berbicara tentang pertama kali saya ngeblog, itu berarti kita membahas tentang sejarah. Umm, dengan kata sejarah buat saya jadi ingat pelajaran sekolah. Apalagi dulu guru sejarah saya lumayan galak, saya sendiri sering dimarahi, dihukum, HEH? (kok curhat).

Saya pertama kali mengenal blog lewat orang lain yang saya lihat suka nyeritain pengalamannya tiap hari, nulis curhat-curhatannya, dan lain-lain. Sumpah, saya rasa itu sangat norak.

Besoknya saya coba mencari tahu dan saya jadi merasa mempunyai blog itu keren, kita bisa menulis cerita dan kita posting secara publik untuk dibaca orang lain. Ya, minimal bisa menginspirasi (baca : buat bego) orang lain. Dan saya pun mulai buat blog. Tujuan saya sendiri untuk ngeblog hanya untuk mengisi waktu luang, berhubung dulu saya masih siswa yang kerjaannya hanya belajar (itu pun kalau ingat), tidur, dan jalan-jalan.

Blog pertama saya mulai saya tulis dengan patokan artikel orang lain. Semua postingannya gak karuan, mulai dari tutorial, review game, review buku, sampai artikel yang gak masuk akal. Bisa kalian maklumi, kemampuan saya kali itu cuman copas-copas artikel orang lain. Keyboard komputer saya seakan kurang berguna karena yang saya pakai cuman tiga huruf yaitu CTRL, C, dan V. Kegiatan ngeblog saya terus berlanjut hinggah entah kenapa gue jadi lupa ingatan, dan password-nya gak saya ingat sama sekali. Mulai saat itu, saya memutuskan untuk gantung komputer (baca : pensiun).

Beberapa tahun kemudian, saya kembali terinspirasi lewat blogger-blogger Indonesa. Banyak yang awalnya hanya memulai dari blog hingga sekarang bisa menerbitkan buku yang best seller dan juga diangkat menjadi film layar lebar. Ini sering kali membuat saya iri.

Saya kembali buat akun blogger lagi, mulai menulis dengan patokan artikel orang lain lagi. Tapi kali ini saya gak copas sepenuhnya, setidaknya saya menambahkan diakhir kalimat dengan ucapan terima kasih. "Ya, terima kasih untuk para pembaca dan terima kasih untuk yang punya artikel ini". Mulai saat itu, saya merasa  kalau menulis itu asik, saya jadi nemuin hobi baru saya.

Karena blog saya yang masih berantakan, artikel yang gak karuan, tanda baca yang sembarangan, sampah yang berserakan, statistik blog yang masih naik turun kayak ingus, sampai yang nggak bisa saya sebut satu per satu.

Saya memutuskan untuk membuat blog baru lagi, dan inilah dia yang saya pakai sampai sekarang. Saya udah jarang copas berkat saya sendiri sudah punya keresahan, ya karena sebuah cinta. Bisa kalian lihat di postingan-postingan sebelumnya yang berlabel Dee, itu semua yang membuat saya makin semangat.

Ya, namanya juga orang baru, pasti ada-ada saja tantangannya. Saya sudah promosiin, sudah blogwalking, sudah ceritain keteman, sampai buat poster ukuran super besar untuk saya pasang di pinggir jalan (yang percaya ini berarti imajinasi kamu luar biasa),tapi tetap saja blog saya sepi.

Tapi kali ini saya sudah ngak putus asa. Saya sudah ubah mindset saya, kalau saya ngeblog karena saya cuman mau nyalurin hobi saya menulis. Dan yang namanya hobi, pasti akan dikerjakan dengan sepenuh hati. Gue mulai ceritain keresahan yang saya alami, ikutan kontas blog (walau kadang belum pernah juara), hingga nyampein pemikiran saya sendiri yang kadang absurd.

Dan sedikit dari saya, jangan pernah protes karena di blog saya ini terdapat iklan. Mengertilah, iklan di blog itu adalah salah satu sumber penghasilan bagi para blogger. Walau gak seberapa, dengan penayangan blog saya yang masih sepi, penghasilan dari iklan itu paling banyak cuman bisa buat beli soto ayam (itu pun masih dalam kemasan mie instan).

Lagi pula, iklan di blog saya itu tidak mengganggu, seperti iklan blog lain yang kalau di klik tiba-tiba muncul ngak tahu asalnya, juga bukan iklan seks yang bisa menggoyahkan iman. Sengaja saya taruh hanya di sidebar dan dibawah postingan biar kalian para pembaca bisa nyaman (aduh, perhatian banget).

Supaya tulisan ini berkesan, saya mau ngasih quote buat kalian yang mau nulis juga.

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di masyarakat dan sejarah. - Pramudya Ananta Tour