Hari jumat tanggal 1 April 2015 adalah pertemuan perdana Kelas Menulis Kepo angkatan ke-3. Pada pertemuan pertama ini kami mengambil lokasi di Cafe Baca Adhyaksa, dan mungkin kedepannya akan tetap berada disitu. Lokasi yang saya rasa cukup baik tentunya karena memang tempatnya tidak berada jauh dari kost saya.
Melalui proses seleksi, angkatan ke-3 Kelas Menulis Kepo kemudian lahir. Jumlah peserta ada 10 orang dan saya salah satunya. Suatu rasa hormat bisa diterima dan bergabung dalam kelas ini, bersama dengan 9 orang lainnya yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
Saya akui diri saya ini pelupa, bahkan saat pulang dari pertemuan perdana itu saya sudah mulai lupa semua nama mereka. Dan yang membuat tulisan ini jadi sulit saya buat karena saya mencoba menuliskan profil mereka satu per satu, sedangkan saya sendiri cuman ingat wajahnya (maklumlah, semua peserta lainnya cewek).
Saya juga belum terlalu kenal dengan mereka, mungkin di postingan lainnya saya bisa menyebutkan mereka satu per satu. Untuk itu, saya mungkin butuh kenal mereka lebih dalam lagi (ngak, ngak, ini saya lebay kok).
(Semoga lucu)
Jadi, seperti itu.
Saya akui diri saya ini pelupa, bahkan saat pulang dari pertemuan perdana itu saya sudah mulai lupa semua nama mereka. Dan yang membuat tulisan ini jadi sulit saya buat karena saya mencoba menuliskan profil mereka satu per satu, sedangkan saya sendiri cuman ingat wajahnya (maklumlah, semua peserta lainnya cewek).
Saya juga belum terlalu kenal dengan mereka, mungkin di postingan lainnya saya bisa menyebutkan mereka satu per satu. Untuk itu, saya mungkin butuh kenal mereka lebih dalam lagi (ngak, ngak, ini saya lebay kok).
(Semoga lucu)
Jadi, seperti itu.
*
Terdapat 8 orang wanita dan hanya ada 2 pria. Dan disini saya mulai timbul kebingungan, kenapa wanita lebih tertarik untuk belajar menulis? Bukannya pria lebih ahli dalam hal ini. Contoh kecilnya saja, dari semua buku yang saya miliki, buku yang penulisnya seorang prialah yang lebih banyak. Kalian juga bisa coba cek buku-buku kalian. Penulis best seller Indonesia juga kebanyakan pria, seperti Andrea Hirata, Tere Liye, Raditya Dika, Pidi Baiq, Pramudya Ananta Noer, dan tentunya masih banyak lagi.
Seperti biasa, pertemuan pertama hanya di awali dengan perkenalan para peserta, pekenalan para pengajar, dan perkenalan apa itu Kelas Menulis Kepo. Karena selama peribahasa yang berbunyi "tak kenal maka tak sayang" ini masih berlaku, semua sesuatu yang baru harus tetap diawali dengan perkenalan.
Kami (para peserta) diperkenalkan mulai dari sejarah tebentuknya hingga bisa sampai di angkatan ke-3 ini, aturan-aturan dalam kelas, dan kurikulum yang akan kami pelajari nantinya. Dan tentunya banyak perubahan-perubahan yang terjadi di tiap angkatannya.
Selama kelas ini berlangsung, kami akan terus mendapat bimbingan dari mereka (foto yang ada dibawah) dan juga beberapa tenaga pengajar lainnya yang memang sudah ahli dalam bidangnya. Serta beberapa kakak kelas yang dulunya berada diangkatan pertama dan ke-2.
Lelaki Bugis |
Di kelas kepo ini kami diajarkan dalam menulis non-fiksi dan bagaimana menjadi seorang jurnalis. Kami diharapkan untuk bisa lebih peka terhadap kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita dan menerapkannya dalam bentuk tulisan yang lebih baik, lebih rapi, dan apapun itu.
Dan juga kalian yang punya keinginan untuk menulis, mulailah dari sekarang. Kalian bisa belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Salah satu kutipan yang saya suka dari Mahatma Gandhi (Seorang pemimpin spiritual dan politikus di India):
Jadi tunggu apa lagi bro?Hiduplah seakan kamu mati besok. Belajarlah seakan engkau akan hidup selamanya
Wah seru tuh kayanya ya kak ?
ReplyDeleteIya, kelasnya seru. Kamu juga bisa gabung nanti di angkatan ke-4.
DeleteIni tahun lalu? 2015...
ReplyDeletekalo emang bner.. Ini adalah kesempatan emas, bro.
Iya bro.
Deletewah sangat menarik gan,,
ReplyDeleteIya gan. :D
Deletesemangat kk mukhsin...:)
ReplyDeleteIya, makasih.
DeleteTapi jangan manggil kak, lebih tua ki soalnya. Hehehe
ahh...na seumur jeki nahh...
DeleteHahahaha..
DeleteJangan ngarang kak, kita beda 5 tahun. :D
nyimak gan
ReplyDeleteSilahkan.
DeleteAsyiknya tawwa bisa ikut kelas menulis Kepo :) dan aih gurunya itu orang-orang hebat semua :)
ReplyDeleteHehehee.. Iya kak.
DeleteSemoga banyak ilmunya yg bisa saya curi. ;)
wih cowonya cuman ada 2 biji,
ReplyDeleteHehehe.. Biji? Lokate kacang.
Deleteooo di kepo ya. pernah ka juga kesana itu ikut pertemuan pertamanya angingmammiri di awal tahun 2016 hehehe waktu itu kk nunu yg undang. sukses terus buat komunitas angingmammiri...
ReplyDeleteoh jadi seperti itu :F
ReplyDelete