Media sosial adalah gaya hidup, di era sekarang hampir semua orang di dunia ini memiliki media sosial. Mereka pun punya tujuan tersendiri, membuatnya mereka jadi lebih sering memperhatikan layar gadgetnya daripada memperhatikan buku pelajarannya. Mungkin satu-satunya momen dimana seseorang memperhatikan buku pelajarannya saat dia mau foto buku pelajarannya itu dan diposting di media sosial.
Di era sekarang, kasarnya, kalau kamu tidak bisa ditemukan di media sosial maupun internet itu berarti kamu bukan siapa-siapa di dunia ini. Presiden kita saja, bapak Jokowi itu punya akun media sosial. Setahu saja beliau menggunakan Twitter dan Youtube. Tak lupa mantan presiden kita, bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang sering dibully netizen karena kebanyakan drama melalui tweet-tweetnya. Ini menandakan apapun statusmu, di era sekarang sosial media itu penting untuk dimiliki.
Dalam menggunakan media sosial, ada beberapa orang yang rasanya tidak perlu untuk melakukan pertemanan di media sosial. Misalnya kamu seorang siswa, jangan berteman dengan gurumu. Kamu seorang mahasiswa, jangan berteman dengan dosenmu. Kamu seorang karyawan, jangan brteman dengan bosmu. Kalau mau butuh berteman cukup via social massenger. Nah, karena saya adalah mahasiswa, makan saya akan menguraikan kenapa kamu harus menolak pertemanan dosen di media sosial:
1. Dosen jadi tahu kalau kamu pura-pura sakit
Alasan yang paling masuk akal untuk tidak masuk kuliah adalah dengan cara pura-pura sakit. Tapi jika kamu berteman dengan dosenmu di media sosial, maka kamu tidak akan bisa melakukan hal itu. Contohnya ketika kamu izin tidak masuk kuliah karena ingin jalan-jalan sama teman, pas sudah jalan-jalan kamu punya foto kekinian yang mau sekali untuk kamu upload atau kamu tidak sengaja memposting foto di Instastories milikmu, lalu tiba-tiba dosenmu lihat pasti akan gawat. Apalagi kalau dia malah komentar "Katanya sakit, kok fotonya lagi jalan-jalan nak?"
2. Dosen jadi tahu curhatan-curhatan kamu
Anak-anak sekarang kalau mau curhat jalan terakhir yang manjur membuat lega adalah dengan cara update status di media sosial. Entah ditanggapi atau tidak ditanggapi oleh orang-orang, cara ini cukup sukses. Saya pun pernah melakukannya serta beberapa teman saya di Facebook.
Misalnya seperti status teman saya diatas, kan lucu kalau dosenmu tiba-tiba komentar "Kenapa nak, Muliasman?" Kan lucu... Kan lucu... Kan lucu... (sengaja diulang-ulang biar terasa lebih dramatis).
3. Dosen dapat melihat tag-tag memalukanmu
Biasanya dalam sebuah acara, pasti ada-ada saja satu orang kampret yang suka foto kejadian yang memalukan. Setelah dapat fotonya, si kampret ini lalu mengunggahnya di media sosial dan tidak lupa menandai atau nge-tag kamu. Kalau dosenmu lihat bagaimana? Pastinya akan sangat malu. Contohnya foto kamu yang lagi tidur dengan mulut terbuka lebar, terus ada air liurnya, terus... (cukup, ini sudah sangat memalukan).
4. Dosen akan mulai sindir-sindir kamu
Masih berkaitan dengan hal yang di nomor 3, ketika dosenmu melihat tag postingan temanmu, pasti hal itu akan dibawa-bawa sampai kegiatan pembelajaran. Berdoa saja semoga tidak dipasang di slide sebagai bahan persetasinya.
Dan juga satu hal, ketika kamu sering-sering memposting curhatan-curhatan galau di media sosial, kamu pasti akan selalu kena sindiran dari dosen. Contohnya kalau tiba-tiba dosennya mengatakan saat pembelajarannya berlangsung "tidak usah sering galau, fokus pada pelajaran" atau kalau kamu seorang selebgram atau selebtwit atau apalah namanya dan dosenmu mengatakan ini "jangan followersmu aja yang nambah, prestasi juga dong".
5. Dosen akan ngejudge kamu
5. Dosen akan ngejudge kamu
Dari postingan-postingan personal milikmu, dosenmu pasti akan dengan mudah ngejudge kamu. Misal kamu sering memposting sesuatu yang terkadang dipandang buruk oleh orang lain, maka kamu juga akan dipandang buruk oleh dosenmu. Kemungkinan terburuk hal itu jadi berpengaruh terhadap nilai kamu hanya karena sikap kamu yang tidak baik di media sosial.
Untuk saat ini cukup sampai lima dulu, kalau ada waktu saya akan menambahkannya lagi. Dan juga untuk teman-teman misalnya punya alasan lain kiranya bisa dituliskan di kolom komentar. Terima kasih.
Selanjutnya: Tolak Pertemanan Dosenmu di Media Sosial #2
No.4 dan 5 sering bgt tuh kejadian di saya. Salam kenal, Mas.
ReplyDeletewjkwkkwwkkwk
ReplyDeleteseparah itukah dosen?
aku ga pernah kuliah sih kak, tapi aku dulu sekolah di sekolah islam dan sehari-hariku ga pernah pake krudung. bahahaha pertama-tama dulu suka ditegur sama ustzd/ah sekolahku dulu tapi semakin kesini ga pernah karena aku selalu sebodo amat. wkwkwkwkwk
Wkwkw beneerr bangeeet. . Jd lebih hati" kalau posting apapuun 😁
ReplyDeleteKalau nggak di approve pas ketemu takut nanti ditanyaain makanya langsung approve aja #kepedeanya wkwkwk
hahaha bner bner banget gan
ReplyDeleteHahahahaa, jangan lupa tolak pertemanan orang tuamu juga. Hahahahaa.
ReplyDeleteAne pengalaman dulu. Ibu angkat gua komen. WKwkwkwkk..
Terus aku unfriend.
Pulang-pulang ditanyain, "Fik, kamu Unfriend Ibu?"
"Hah, engga kok bu. Kayanya facebook lagi error."
Wkwkwkwkwkwkkw
Perasaan .. biasanya mahasiswa yang ngajak dosennya buat berteman di media sosial, deh, Mukhsin :D
ReplyDeleteKalo anesih bagusnya ditemenkan sajaa :'v bisa chatt untuk di olah, mintaminta nilai gituu :v
ReplyDeleteJudulnya lucu sie...tp menurut pemaparan sobat itu ada benarnya juga..apa lagi sama dosen yg aktif di dunia social
ReplyDeleteNomor 1 nih yang paling sering hehehe
ReplyDeletehaha lucu nih tapi ada benernya juga ntar curhatan kita di socmed malah di umbar sama guru/dosen kita
ReplyDeleteIni mah lebih banyak yg negatifnya, sisi positifnya dong juga ��
ReplyDeletenomer 4 sering banget tuh, kampr*t emang tuh hahahahaha
ReplyDeletesangat bener sekali bung tindakan seperti itu, ane juga jarang erteman sama dosen di sosmed.
ReplyDeleteNah inilah yang bikin gue merasa terbatasi ruang geraknya dimedia sosial karna udah terlanjur berteman sama dosen 😥. Pengen unfriend tapi takut dikutuk jadi cover skripsi 😔
ReplyDeleteNah inilah yang bikin gue merasa terbatasi ruang geraknya dimedia sosial karna udah terlanjur berteman sama dosen 😥. Pengen unfriend tapi takut dikutuk jadi cover skripsi 😔
ReplyDeleteTapi mas tergantung kita nya juga sih, perlu punya teknik mensiasati dosen kita hehe
ReplyDelete:D memang dosen suka kepoo gan, haduuuh kaya intel aja yaaaa, kwkwkw
ReplyDeletelucu ya... haha namun memang harus di hindari untuk berteman sama dosen di sosmed
ReplyDeleteSangat bermanfaat sekali info nya gan
ReplyDeletebener banget tauu....
ReplyDeletesaat skripsi menghilang dicari melalui facebook. nah mau gak mau datang kekampus hahaha
Iyaaaaa aku juga merasakan itu huahahahahaha
DeleteKayaknya kalau sampai Dosen kita Ikut Nimbrung di kolom Comment jadi Gawat Tuh ...
ReplyDeletewkwkkw
Bagi saya sih, justru hal ini bisa membuat kita lebih di kenali oleh dosen. Yang penting kita baik2 aja di medsos.
ReplyDeleteSebagai guru (bukan dosen, haha) saya berteman dg murid2 abg saya, tapi nggak pernah sih komen ngasih nasihat ini itu kalau mereka lagi post ttg cowok dll. Di socmed ya jadi teman lah dan jangan nyindir2 pas ketemuan. Itu norak...
ReplyDeleteHaha bener juga gan, jadi jangan sampai berteman sama dosen kalau gak mau ketahuan kalo kita sedang bohong. Tapi untungnya ya kita jadi lebih tahu aktivitas dosen.
ReplyDeletewawkakw bener nohhh, makanya gue ga mau berteman sma dosen di sosmed
ReplyDeletentah kenapa yang urutan nomor dua bikin ngakak gan, dulu pas masih jadi siswa malahan guru ane nge-add pertemanan ane gan, kan greget *curhat.
ReplyDeletenahh pas kuliah ini malah di add pertemanan juga sama dosen, duhh dek xD
tapi untungnya cuma 1 dosen, ya mungkin dosennya kepo, atau ane yang terlalu menarik xD
haha nomer 2 bikin geli gan gan , lucu lucu
ReplyDeletetp kalau dosennya yang cantikmh berteman saja,siapa tahu jodoh :v
ReplyDeletewah bahaya jg ya gan..
ReplyDeletetapi gimana kalau dampak positif beteman di medsos, ditambah dosennya doyan dengan selfi dan saling tukar pengalaman
ReplyDeletekan tambah asyiik
AHAHHAHAHAAHHAHA statusnya muli
ReplyDelete