Setelah saya menuliskan tentang "Tolak Pertemanan Dosenmu di Media Sosial" beberapa hari yang lalu (buat yang belum baca sebaiknya dibaca dulu). Saya ingin menuliskan kembali tentang alasan kenapa sebaiknya kita tidak melakukan pertemanan dengan dosen di media sosial. Kalian sebaiknya berpikir dua kali jika ingin berteman dengan dosen kalian di mdia sosial.
Jadi ini merupakan tulisan lanjutan dari apa yang telah saya tuliskan sebelumnya. Ini dikarenakan pertemanan dengan dosen di media sosial itu sebenarnya lebih banyak dampak negatifnya. Ini salah satu buktinya, saya malah buat baagian keduanya. Untuk yang penasaran langsung saja disimak:
1. Harus jaim
Dengan bertemannya kita di media sosial, dosen kita akan selalu tahu apa-apa saja yang kita posting. Kamu akan selalu memilah-milih apa yang ingin kamu posting. Jangan sampai dosenmu berfikiran macam-macam hanya karena status yang kamu anggap bercandaan.
2. Dosen mulai nyuruh-nyuruh
"Nak, bisa ke kampus sebentar? Bapak mau minta tolong" Chat dari dosen.
Ini pastinya akan jadi sangat menyebalkan, disisi lain dimana tugas sudah begitu banyaknya, dengan berteman dengan dosen di media sosial maka kamu akan disuruh ini itu dan serasa itu jadi tugas tambahan. Apalagi kalau dosennnya menyuruh pas weekend, bakal kelar hidup lo!
3. Kamu tidak bisa curhat tentang dosenmu
Kan banyak tuh mahasiswa yang sering posting di media sosial tentang kesalahan dosennya, misalnya kalau dosennya itu terlambat, hal yang kamu lakukan untuk mengisi waktu luang sambil menunggu dosen yang suka terlambat ini minimal main sosial media. Bagi tipe-tipe orang yang sedikit-sedikit update status, dalam keadaan seperti ini jari-jarinya pasti akan sangat gatal kalau tidak curhat di media sosial. Paling tidak kamu akan update status seperti dibawah ini:
Kalau kamu berteman dengan dosenmu di media sosial, berani ngetweet kayak gini?
4. Dosen jadi tahu kalau kamu tidak fokus dengan kuliah
Ini mungkin paling sering dialami bagi mahasiswa yang punya kesibukan lain seperti di online shop. Di era sekarang kalau mau promosi memang paling gampang ya di media sosial. Tinggal posting dan teman-temanmu akan lihat barang yang kamu jual. Tapi kalau kamu berteman di media sosial dengan dosenmu saya sarankan hati-hati, dia bakal tahu kalau kamu malah tidak fokus dengan kuliah.
Bagus sih kalau dosennya malah pesan, tapi kalau tidak? Sudahlah...
5. Dosen bisa jadi orang yang selalu hadir di kehidupanmu
Apa jadinya kalau dosenmu mulai sering-sering berkomentar di statusmu, apalagi kalau komentarnya malah tidak nyambung dengan statusnya. Tiap kamu update status orang yang paling pertama komentar di statusmu itu adalah dosenmu, sesungguhnya itu adalah bencana.
Mungkin cukup sampai disini, nanti dosen saya lihat malah akan tambah ribet. Siapa tahu pembaca setiap blog saya ini salah satunya adalah dosen saya sendiri (OMG! Ampun pak! Ampun bu! Tulisan ini cuman bercanda). Ummm, sebagai bonus saya akan menambahkan 1 alasan kenapa kamu harus mempertimbangkan menerima pertemanan dosenmu di media sosial.
1. Hubungan baik antara Dosen dan Mahasiswa
Dengan berhubungan baik dengan dosen di media sosial bisa menghilangkan kekakuan antara dosen dan mahasiswnya. Hal ini diharapkan semua proses perkuliahan yang kamu hadapai bisa terselesaikan tanpa kendala. Tapi dengan syarat, dosenmu adalah tipe yang seru untuk diajak berteman baik di dunia nyata maupun di media sosial!
Asik! Hahaha...
Asik! Hahaha...
Jadi bagaimana menurutmu? Apa sebaiknya kita berteman dengan dosen atau tidak di media sosial? Bagikan pengalaman serta alasan teman-teman di kolom komentar yang ada di bawah yah.

aku lohhh nggk pernah mau temenan di medsos sama dosen... tapi dosennya yang malah ngeadd, kan jadi nggk enak hati kalau nggk di konfirm.. hahahah
ReplyDeleteUntung dosenku jarang ada yg mainan twitter apalagi sejak ada ig jadinyaa twitter sepiii 😁 bsa bebas sejenak ngetweet semaunya wkwwk tp jelas ttap waspada. .
ReplyDeleteHahaha... Iya bgt. saya juga suka jadikan senjata buat anak2 didik saya yg suka update status di medsos XD "Ibu lihat kamu tiap hari online di fb, tapi sekedar ngerjain tugas aja gak kelar2." hehe
ReplyDeleteWah berabe tuh untung saja saya tidak punya dosen wkwkkw
ReplyDeleteHaha dosen saya untung gak ada yang punya medsos gan :)
ReplyDeleteWaduhhh begitu ya ternyata. Yah udah terlanjur temenan sama dosen. Gimana dongss *nangis ngais-ngais*
ReplyDeletewkwwkw, ampun dah bang, kagak berani saya kalau berteman dengan dosen di sosmed, bahaya!
ReplyDeleteKalo udh kerja nanti judulnya tolak pertemanan bosmu di media sosial hahaha, tapi aku nggak ding, temenan sm semua ex bos di medsos, hihi
ReplyDeleteWahahah ada part2 nya. wkwkw lanjutin part selanjutnya gan!
ReplyDeleteWahaahaha saya selalu nolak setiap mau berteman dengan dosen. ada saya alasan yang saya berikan, hihi
ReplyDeleteHuahahaha. Aku milah2 sih dosen yang jadi temen di socmed. Dulu fine2 aja. Semenjak skripsi, beberapa ada yang aku unfriend ( ,--)
ReplyDeleteyahhh begitulah hidup ini selalu ada dampaknya kalau di Confirm ya ada dampak kalau diabaikan juga berdampak, wkwkwkkw .....
ReplyDeleteSejauh ini baru berteman dengan dua dosen sih di media sosial. Itu aja di fesbuk. Untung udah jarang pake fesbuk :D
ReplyDeleteDulu saya berteman dg 2 dosen dan orangnya memang asyik sih. Dan saya pun bodo amat mau share apaan kek, haha...
ReplyDeleteSaya pernah pengalaman berteman sama si bos, pas nyetatus sedikit galau di medsos, eh besoknya langsung diinterogasi. Duh, jadi mikir-mikir lagi yang mau bikin status. Hahaha
ReplyDeletedulu pas bellum lulus gue nggak approve semua pertemanan sama dosen dan guru2, tapi setelah lulus ya gue approve. wakakakka.
ReplyDeletejangankan dosen, ortu aja ane block wkwkw
ReplyDeleteYang paling penting ngeri Aib di sosmed sendiri ketauan sma dosen :v wkwk
ReplyDeleteSaya malah mikir-mikir kalau ngeadd dosen..takutnya dikomen yang pedas sama dosen trus dibaca teman
ReplyDeletesemua yang berhubungan sama keluarga ane block :v
ReplyDeletedosen juga manusia biasa mas....hehe
ReplyDeleteThanks nih infonya
ReplyDeleteAku sih oke-oke saja klo ada guru yg maen medsos, banyak juga kok, hampir semua 😂
ReplyDeleteMantep post nya :D
ReplyDeletewkwkwkw ini nih yg penting
ReplyDeletebisa bisa di kasih nilai e kalo gak konfir min jadi dengan terpaksa konfir dosen wali wkwkwkw
ReplyDeletepoint 2 ngena banget tapi mungkin dia cuma mau bersilaturahmi doang.
ReplyDeletewkwkwk pengalaman aja nih nanti buat kuliah ane, bisa aja di add sama dosennya gitu
ReplyDeletewkwkwk untung pas jamannya ada FB aku udah lulus jadi bodo amat mau temenan sama dosen hahaha but yes mesti jaim juga sih kang ga enak jg branding kita yang lugu, imut dan ceria tetiba rusak gegara share berita hoax di FB *tsaah
ReplyDeletega bakal gw acc pertemanan dosen gw di sosmed kwkwk
ReplyDeletemakana itu gan anee klau posting tentang yang baik2 di media social karna..perteman anee rata sama dosen heee
ReplyDeleteHahaha.. tapi sisi baiknya, kita bisa dpet A karena temanan sama dosen..
ReplyDeleteMahasiswa greget klo brrti curhat rntng dosen di sosmed yg udh bertemanan sma dosennya wkwk
ReplyDeletejadi inti nya berteman dengan dosen di sosmed bikin kita merasa terikat oleh aturan yang tak terulis :3
ReplyDeleteYa, sama seperti di dunia nyatalah, berteman tentu ada pertimbangannya sendiri2, Contoh pertimbangan ya postingan ini. :))
ReplyDeleteKlau begitu harus cepat cepat di hapus pertemanan nya hihihi
ReplyDeleteKalo saya sih liat sifat dosen nya dulu. Trgaantung dari orangnya kek gimana. Karna ada juga yang tidak punya media sosial. Klo untuk tipe yg tidak punya media sosial ada baiknya nggk usah di approve. Soalnya nnti kita jadi jaim. Mau tulis status, eh ternyata dosen nya nggk punya media sosial. Kan gak nyambung.
ReplyDeleteDan yang lebih bahaya klo menurut sya, tmenan media sosial sama akun orang tua. Beh, asli was-was. Haha
Thanks infonya
ReplyDeleteWah boleh boleh 😂
ReplyDeletewihiihih..Jadi Takut Nih KAlau berteman Sama dosen
ReplyDeleteAhahahhahahahaha
ReplyDeletetrue story dulu ane pernah berteman sm dosen di bbm tanpa sepengetahuan ane :v ujung2nya pas lagi ada jam dosennya bilang "kamu kok nakal amat di rumah" langsung deg :v
ReplyDelete