Sekolah bukan hanya berada di dalam kelas dan guru bukan hanya orang yang berpendidikan tinggi. Lebih dari itu, semua tempat adalah sekolah dan semua orang adalah guru. Alam ini adalah sekolah paling besar yang diciptakan Tuhan dan seluruh manusia di dalamnya adalah guru terbaik bagi kehidupan.
Jika ada yang bertanya, mengapa kamu, mengapa kita bergerak barengan untuk pendidikan, jawab dengan bangga aku pendidik!
Kemarin baru saja diadakan Pesta Pendidikan 2017 di kota Makassar, tepatnya di Fort Rotterdam. Saya sebagai calon pendidik merasa perlu untuk ikut meriahkan acara ini. Pesta Pendidikan 2017 di kota Makassar ini juga melibatkan berbagai organisasi dan komunitas yang ada di Makassar dan ulama besar Indonesia, bapak Quraish Shihab berserta kedua anaknya Najelaa Shihab dan Najwa Shihab.
Salah satu acara yang paling saya tunggu-tunggu adalah dimana Najwa Shihab akan mengisi satu acara di Pesta Pendidikan ini. Hampir dikecewakan karena ternyata peserta yang boleh masuk ke ruangan hanyalah orang-orang yang telah terlebih dahulu mendaftar diri, tapi saking banyaknya orang yang belum memiliki tiket dan memaksa untuk masuk, panitia akhirnya mengizinkan kami untuk ke dalam (entah kenapa, tapi bodo amat, yang penting bisa masuk). Saya kemudian mencuri jalan diantara orang yang berdesak-desakan hingga akhirnya saya berhasil masuk ke dalam ruangan. Dalam keadaan seperti itu, saya selalu yakin bahwa saya memiliki bakat untuk menjadi seorang ninja.
Jujur ini pertama kalinya saya melihat Najwa Shihab secara langsung yang sebelumnya hanya bisa melihat melalui layar kaca. Dalam acaranya dia bercerita banyak, mulai dari tentang pengalamannya selama bekerja di media, tentang Mata Najwa, tentang bukunya (Catatan Najwa) dan tentang dirinya yang menjadi Duta Baca Indonesia. Dia juga sempat menuinggung tentang para pegiat literasi, kurang lebih seperti ini yang di ucapkan,
Mendengar itu, saya jadi mengingat tentang daerah asalah saya di Polewali Mandar. Disana juga ada satu pegiat literasi yang cukup unik. Mereka menggunakan perahu sebagai alat untuk menyebarkan virus literasi ke masyarakat, namanya Nusa Pustaka. Saya sendiri sebenarnya belum pernah berkunjung kesana, padahal jarak dari rumah tidak begitu jauh. Rencana libur semester nanti saya ingin berkunjung kesana, kalau ada yang ikut langsung isi kontaknya di kolom komentar di bawah.
Dua jam lebih Najwa Shihab berbagi ilmu kepada kami semua, setelah itu semua menuju ke panggung utama untuk mendengarkan bincang-bincang bersama bapak Quraish Shihab, Najelaa Shihab dan Najwa Shihab.
Terakhir, sebagai penutup acara Pesta Pendidikan 2017 di kota Makassar ini diadakan bincang-bincang Cinta, Cita dan Canda: Pendidikan & Literasi dalam Keluarga bersama M. Quraish Shihab, Najelaa Shihab, dan Najwa Shihab. Mereka bercerita tentang buku dan keluarganya.
Selama acara bincang-bincang ini berlangsung, disamping kanan juga ada pak Zaenal Beta (seorang maestro pelukis dari tanah liat yang sudah dikenal hingga mancanegara) yang sedang membuat sebuah lukisan untuk kemudian diberikan kepada bapak Quraish Shihab. Sebelum acara benar-benar selesai, kami semua berdiri dan menyanyi bersama.
Sungguh acara yang luar biasa, banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa didapatkan disini. Momen-momen yang tentunya tidak boleh terlewatkan. Singkat saja, terima kasih untuk Makassar atas acara Pesta Pendidikan 2017.
Jika ada yang bertanya, mengapa kamu, mengapa kita bergerak barengan untuk pendidikan, jawab dengan bangga aku pendidik!
Kemarin baru saja diadakan Pesta Pendidikan 2017 di kota Makassar, tepatnya di Fort Rotterdam. Saya sebagai calon pendidik merasa perlu untuk ikut meriahkan acara ini. Pesta Pendidikan 2017 di kota Makassar ini juga melibatkan berbagai organisasi dan komunitas yang ada di Makassar dan ulama besar Indonesia, bapak Quraish Shihab berserta kedua anaknya Najelaa Shihab dan Najwa Shihab.
Salah satu acara yang paling saya tunggu-tunggu adalah dimana Najwa Shihab akan mengisi satu acara di Pesta Pendidikan ini. Hampir dikecewakan karena ternyata peserta yang boleh masuk ke ruangan hanyalah orang-orang yang telah terlebih dahulu mendaftar diri, tapi saking banyaknya orang yang belum memiliki tiket dan memaksa untuk masuk, panitia akhirnya mengizinkan kami untuk ke dalam (entah kenapa, tapi bodo amat, yang penting bisa masuk). Saya kemudian mencuri jalan diantara orang yang berdesak-desakan hingga akhirnya saya berhasil masuk ke dalam ruangan. Dalam keadaan seperti itu, saya selalu yakin bahwa saya memiliki bakat untuk menjadi seorang ninja.
Jujur ini pertama kalinya saya melihat Najwa Shihab secara langsung yang sebelumnya hanya bisa melihat melalui layar kaca. Dalam acaranya dia bercerita banyak, mulai dari tentang pengalamannya selama bekerja di media, tentang Mata Najwa, tentang bukunya (Catatan Najwa) dan tentang dirinya yang menjadi Duta Baca Indonesia. Dia juga sempat menuinggung tentang para pegiat literasi, kurang lebih seperti ini yang di ucapkan,
"Begitu banyak pegiat literasi yang berkembang saat ini. Ada yang naik motor, becak, perahu, kuda, ontel dan sebagainya demi ketulusan menebarkan upaya mendekatkan literasi ke masyarakat hingga pelosok" - Najwa Shihab.
Mendengar itu, saya jadi mengingat tentang daerah asalah saya di Polewali Mandar. Disana juga ada satu pegiat literasi yang cukup unik. Mereka menggunakan perahu sebagai alat untuk menyebarkan virus literasi ke masyarakat, namanya Nusa Pustaka. Saya sendiri sebenarnya belum pernah berkunjung kesana, padahal jarak dari rumah tidak begitu jauh. Rencana libur semester nanti saya ingin berkunjung kesana, kalau ada yang ikut langsung isi kontaknya di kolom komentar di bawah.
Dua jam lebih Najwa Shihab berbagi ilmu kepada kami semua, setelah itu semua menuju ke panggung utama untuk mendengarkan bincang-bincang bersama bapak Quraish Shihab, Najelaa Shihab dan Najwa Shihab.
Terakhir, sebagai penutup acara Pesta Pendidikan 2017 di kota Makassar ini diadakan bincang-bincang Cinta, Cita dan Canda: Pendidikan & Literasi dalam Keluarga bersama M. Quraish Shihab, Najelaa Shihab, dan Najwa Shihab. Mereka bercerita tentang buku dan keluarganya.
"Seandainya anak Najwa Shihab, cucu saya, mau jadi pemain bola, saya bilang jadilah pemain bola tapi harus hebat! Jangan anggap seorang yang ahli dalam suatu bidang seperti menyanyi, olahraga dan sebagainya itu lebih rendah kualitasnya dari seorang yang katakanlah seperti pak Habibie. Jadi mendidik itu mengantar anak sesuai dengan kepribadiannya. Jangan melarang, hanya beri pagar-pagar supaya dia tidak melanggar", ucap pak Quraish Shihab.
Selama acara bincang-bincang ini berlangsung, disamping kanan juga ada pak Zaenal Beta (seorang maestro pelukis dari tanah liat yang sudah dikenal hingga mancanegara) yang sedang membuat sebuah lukisan untuk kemudian diberikan kepada bapak Quraish Shihab. Sebelum acara benar-benar selesai, kami semua berdiri dan menyanyi bersama.
Sungguh acara yang luar biasa, banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa didapatkan disini. Momen-momen yang tentunya tidak boleh terlewatkan. Singkat saja, terima kasih untuk Makassar atas acara Pesta Pendidikan 2017.
nice artikel gan (y)
ReplyDeleteNice komentar gan (y)
DeleteWah mantap artikel yang bagus
ReplyDeleteMakasih, sering-sering mampir.
DeleteKapan ya Najwa shihab datang ke daerah ane, wanita yang penuh semangat dan bisa jadi motivator untuk masyarakat.
ReplyDeleteSemoga mbak Najwa juga bisa berkunjung ke daerahnya.
DeleteAda najwa ya.. sneng dh ikutan lok ad mbak najwa
ReplyDeleteSeneng banget lah.
DeleteMantab jiwa sip . Nice info
ReplyDeleteMantab jiwa! Hahaha...
Deletemantap gan infonya
ReplyDeleteMakasih gan, sering-sering mampir.
DeletePadahal baru kemarin baca di wilayah timur sangat kurang sekali tenaga pendidik.. semoga dengan maraknya aktivitas seperti tulisan diatas semakin menyadarkan para pembuat keputusan untuk terus memperhatikan tenaga2 pendidik bangsa ini.
ReplyDeletePandangan saya sih tenaga pendidik sudah banyak, cuman kurang diperhatikan.
Deletewah keren di wilayah timur sana sebenernya pinter2 namun sayangnya minim nya fasilitas seperti sekolah
ReplyDeleteKayaknya seperti itu.
DeleteInfonya menarik, tq ya
ReplyDeleteSama-sama...
Deletenice mhanx
ReplyDeleteNice.
Deletehahaha bakat Ninja ya menyelusup ditengah keramaian :p
ReplyDeletebtw acaranya bagus pesan2nya juga mantep kang dan setuju banget sekolah itu ya tidak terbatas dikelas. Kereenn
Makasih kak, sering-sering berkunjung yah.
DeleteKeren gan sangat bermanfaat sekali...tingkatkan terus kualitas pendidikan indonesia.
ReplyDeleteMakasih yah.
Deletewah.. ada mbak mata najwa
ReplyDeleteBukan mbak Mata Najwa, Mata Najwa itu program acaranya di tivi. -_-
DeletePengalaman yang menarik kang bisa bertemu najwa shihab
ReplyDeletekerenn gan
ReplyDeleteKeren
ReplyDeleteKeren
ReplyDeleteWah ada mata najwa juga , keren sekali....
ReplyDeleteBeruntung banget di makasar datangin mbak najwa, gue ngefen banget sama daya pikir nya. Apaligi pas saat kemarin debat pilgub dki. intelektual bnget ucapanya, bahkan gue aja gk kepikiran.
ReplyDeletewow nice artikel gan, seharian ini ane nyari artikel yang bagus gini gak nemu kecuali blog agan... hhe sinidomino
ReplyDelete