Di tengah-tengah hangatnya isu-isu keberagaman, hari ini digelar event Makassar International Writers Festival 2017 (MIWF) dengan tema Diversity, terinspirasi dari keberagaman yang begitu kaya di negeri ini. Event ini digelar selama empat hari di Benteng Rotterdam, kota Makassar. Ada banyak program kegiatan dan pembicara yang latar belakangnya adalah seorang penulis. Bagi saya, momen seperti ini jangan sampai terlewatkan, apalagi ini hanya diadakan setahun sekali.
Tadi malam sudah diadakan pembukaan secara resmi Makassar International Writers Festival 2017. Saya tiba di lokasi setengah jam setelah dimulainya acara tersebut. Terlihat antusias masyarakat sangat tinggi, sejauh mata memandang lapangan tempat digelarnya pembukaan sudah dipenuhi oleh kebanyakan anak-anak muda. Ini membuktikan bahwa sebuah festival penulis dan buku juga diminati masyarakat. Saya kemudian bergabung dikerumunan, diantara orang-orang yang saya tidak kenal sama sekali.
Acara dimulai tepat waktu seperti yang tertera di agenda acara. Sepasang pembawa acara dengan pakaian khas adat Sulawesi Selatan mamandu pembukaan MIWF 2017 ini. Sebagai pembuka dimulai dengan hiburan-hiburan seperti perkusi, teater dengan boneka-boneka, pembacaan puisi, pemutaran film dokumenter, sambutan dari pihak sponsor dan kemudian dilanjutkan sambutan dari founder dan direktur Makassar International Writer Festival ini, Lily Yulianty Farid.
Ini kali kedua saya melihatnya, setelah sebelumnya saya melihat dia menjadi moderatornya Najwa Shihab di Pesta Pendidikan yang diadakan beberapa hari yang lalu. Sambutannya dimulai dengan menggunakan bahasa Inggris, dikarenakan bahasa inggris saya masih hancur, saya jadi tidak begitu paham apa yang diucapkannya. Tidak berselang lama, akhirnya dia melanjutkan sambutannya dengan bahasa Indonesia. Satu hal yang unik katanya bahwa pembukaan Makassar International Writers Festival 2017 ini dilaksanakan tanpa menunggu kehadiran seorang pejabat.
"Ada keistimewaan tersendiri ketika kita tidak menunggu kehadiran pejabat. Apa keistimewaannya? Acara dapat berjalan tepat waktu pukul 08.00 WITA", kurang lebih ucapnya seperti itu kemudian dilanjutkan tepuk tangan dan riuh semua penonton.
Sebelumnya di sore hari sebelum pembukaan dimulai, sebenarnya sudah ada beberapa agenda yang dilaksanakan. Di hari pertama itu pun ada 7 item kegiatan yang dilaksanakan. Hanya saja waktu yang terkadang bersamaan memaksa kita untuk memilih salah satunya. Saya sempat mengikuti dua item kegiatan, diataranya Book Launch and Discussion: "Dari Timur" & Networking and Opportunities Meet the Publishers: "What kind of stories do we after?".
Acara lainnya yang tidak sempat saya ikuti seperti Book Discussion: Troubled Transit: Asylum Seekers Stuck in Indonesia, Panel Discussion: Ruang Bersama, Living in Diversity, International Program Panel Discussion: "Giving Voicies to the Voiceless", Book Launch: "Cinta Yang Marah" dan Children’s Program The Power of Story. Namun saya menyempatkan diri untuk mengambil gambar.
Di sekitar lokasi event ini juga ada dua taman, yaitu taman baca dan taman rasa. Taman baca adalah tempat dimana kamu bisa menemukan banyak buku untuk dibaca sedangkan taman rasa adalah tempat dimana kamu bisa mencicipi aneka kuliner yang akan menjakan lidahmu. Selama dilokasi kamu juga bisa bertemu dan berinteraksi dengan penulis-penulis Sulawesi dan penulis-penulis hebat dari seluruh Indonesia.
Inilah keseruan Makassar International Writers Festival 2017 ini yang dimulai dari pagi hingga malam hari. Besok dan dua hari kedepan masih ada banyak item-item kegiatan yang tidak kalah serunya. Datang dan ramaikan, ada banyak ilmu dan pelajaran baru yang bisa didapatkan disini.
![]() |
Maman Suherman & Lala Bohang |
![]() |
Clara Ng dan Papermoon Puppet Theather |
Inilah keseruan Makassar International Writers Festival 2017 ini yang dimulai dari pagi hingga malam hari. Besok dan dua hari kedepan masih ada banyak item-item kegiatan yang tidak kalah serunya. Datang dan ramaikan, ada banyak ilmu dan pelajaran baru yang bisa didapatkan disini.
Ini merupakan momen penting ya mas muksin, khususnya buat orang makasar, nyatanya tiap tahun di adain festifal seperti ini,,
ReplyDeleteIya, ini pesta para penulis khusunya di Sulawesi.
Deleteacara yang keren dan pastinay orang makasar bangga ya dapat kesempatan jadi tuan rumah
ReplyDeleteJelas bu!
DeleteIhh kerren, taman baca dan taman rasa
ReplyDeleteIya, ada banyak buku dan makanan.
Deleteberpa hari mas itu
ReplyDeleteCuma 3 hari.
DeleteYang foto terakhir itu, Clra Ng, Puppet Theatre, dan Kak Heru ... Kak Heru itu yang mengusahakan Kids Corner bisa selalu ada di MIWF.
ReplyDelete(sekilas info hehe)
Oooh... Kak Heru yah, makasih ya bu komentarnya.
DeleteWaaa seru bgt bisa dateng ke situ :)
ReplyDeleteDatang dong kak di Makassar International Writers Festival tahun depan.
DeleteSampai sekarang belum pernah sempat datang ke MIWF. Jaman dulu pas masih tinggal di Makassar, malah MIWFnya yang belum ada. Huhuhu.. gak jodoh bener~
ReplyDeleteHahaha... Sesekali datang dong ke MIWF, siapa tahu cocok.
DeleteMantap djiwa.. saya juga ingin hadir di situ biar dpt ilmu
ReplyDeleteDatang saja, tiap tahun di Makassar ada kok.
Delete