Dari Timur adalah antologi karya penulis Indonesia Timur hasil kurasi tim Makassar International Writers Festival (MIWF). Edisi perdana ini menghadirkan puisi dan cerita pendek dari sebelas penulis yang pernah terpilih menjadi penulis undangan Makassar International Writers Festival (MIWF) sejak 2011.
Sajak dan cerita pendek dari Ama Achmad, Cicilia Oday, Deasy Tirayoh, Dicky Senda, Emil Amir, Erni Aladjai, Faisal Oddang, Ibe S. Palogai, Irma Agryanti, Jamil Massa, dan Mario F. Lawi akan membawa kita semakin mengenal daerah Indonesia Timur mulai dari identitas, adat, dan kebudayaan yang dijalani, hingga isu sosial yang berbeda dari setiap daerah.
Selamat menjelajahi Indonesia Timur...
Itulah sedikit sinopsis yang terdapat dibagian sampul belakang dari buku ini.
Sebuah cerita pembuka yang sangat bagus menurut saya. Cerita yang penuh dengan pesan-pesan agar kita senantiasa menjaga lingkungan, terutama mata air dan sungai. Jangan sampai diambil alih oleh perusahaan asing hanya karena pimpinan kota yang meloloskan izin dengan berbagai imbalan dan uang pelicin. Kisah di dalam cerita pendek ini semacam belati yang bisa menusukmu kapan saja bahwa uang tak bisa kau minum.
Setelah cerita pendek dari Erni Aladjai, kemudian dilanjutkan dengan puisi-puisi Mario F. Lawi. Saya bisa saja mengulas dari setiap cerita pendek atau puisi yang ada dalam buku ini. Namun ada baiknya jika kalian membaca sendiri dari setiap kisan dan sajak yang terdapat di dalamnya. Biarlah kalian bermain-main dengan imajinasi kalian sendiri. Saya hanya sekedar memberi sedikit bayangan tentang buku ini, jadi mungkin lebih baik saya menuliskan urutan-urutan dari tiap cerita dan sajak dalam buku ini.
****
Sebelumnya saya ingin memberi tahu kalau buku ini saya beli kemarin pada saat acara Makassar International Writers Festival (MIWF) 2017. Ini buku edisi spesial sekaligus edisi perdana MIWF 2017, jadi sayang sekali jika buku ini tidak dibeli. Kemarin saya juga sempat mengikuti peluncuran buku Dari Timur ini di Ford Rotterdam, Makassar. Dari kesebelas penulis buku ini yang hadir diantaranya hanya empat orang. Masing-masing dari mereka kemudian bercerita tentang karya yang mereka tuliskan di dalam buku ini.
Dibagian awal buku ini dimulai dari cerita pendek milik Erni Aladjai berjudul Air. Cerita yang mengisahkan tentang sebuah kota yang yang sekarat. Dimana air kian langka dan mahal, akibat mata air-mata air yang diambil alih dan dikuasai oleh perusahaan asing.
"Hotel Anda telah menyedot air dari sumur warga. Air melimpah di kolam renang hotelmu, Anjing. Sementara kami harus melihat sumur-sumur kami harus dihunibangkai tikus. Kembalikan air sumur kami". (Halaman 12 - Air)
Sebuah cerita pembuka yang sangat bagus menurut saya. Cerita yang penuh dengan pesan-pesan agar kita senantiasa menjaga lingkungan, terutama mata air dan sungai. Jangan sampai diambil alih oleh perusahaan asing hanya karena pimpinan kota yang meloloskan izin dengan berbagai imbalan dan uang pelicin. Kisah di dalam cerita pendek ini semacam belati yang bisa menusukmu kapan saja bahwa uang tak bisa kau minum.
Setelah cerita pendek dari Erni Aladjai, kemudian dilanjutkan dengan puisi-puisi Mario F. Lawi. Saya bisa saja mengulas dari setiap cerita pendek atau puisi yang ada dalam buku ini. Namun ada baiknya jika kalian membaca sendiri dari setiap kisan dan sajak yang terdapat di dalamnya. Biarlah kalian bermain-main dengan imajinasi kalian sendiri. Saya hanya sekedar memberi sedikit bayangan tentang buku ini, jadi mungkin lebih baik saya menuliskan urutan-urutan dari tiap cerita dan sajak dalam buku ini.
- Cerita pendek Erni Aladjai: Air
- Sajak-sajak Mario F. Lawi: Di Sebuah Biara, Memandang Segelas Teh, dan Memeluk dari Belakang
- Cerita pendek Cicilia Oday: Anak Penjaga Sekolah
- Sajak-sajak Ibe S. Palogai: Konkuisnador, Liwuto, dan I Massia
- Cerita pende3k Deasy Tirayoh: Purnama di Atas Rumah
- Sajak-sajak Jamil Massa: Di Pasar Simpong, Mengelus Perut Istriku, dan Melubangi Bumi
- Cerita pendek Emil Amir: Silariang
- Sajak-sajak Ama Achmad: Di Tepi Sungai Douro, Di Braga, dan Di Sondoro
- Cerita pendek Dicky Senda: A'bonenos dan Perempuan yang Agung
- Sajak-sajak Irma Agriyanti: Makam, Peti, dan Firman
- Cerita pendek Faisal Oddang: Orang-Orang dari Selatan Harus Mati Malam Itu
Dari sekian banyak kisah dan saja dalam buku ini, yang menjadi favorit saya yaitu kisah Silariang dari Emil Amir. Tulisannya saya rasa sangat khas dari Indonesia Timur dan itu menjadikannya tulisannya jadi yang terbaik, menurut saya. Dari judu saja "Silariang" orang-orang sudah tahu bahwa ini cerita dari suku Bugis di Sulawesi Selatan. Belum lagi kisah cinta yang dituliskannya membuat jantung lebih berdebar, tentang kisah cinta yang tak direstui.
Buku ini lumayan tipis, hanya sekitar 100-an halaman. Untuk menghabiskannya tidak perlu menyita waktu yang beritu lama. Saya sih berharap bisa menjadi salah satu penulis di buku edisi spesial Makassar International Writers Festival (MIWF) selajutnya atau setiaknya saya bisa menuliskan buku saya sendiri. Jangan ketawa sebab saya sedang tak melucu, cukup doakan saja.
Boleh tuh gan,, bukunya udah ada di toko2 blm han
ReplyDeleteKayaknya sudah ada gan.
Deleteyg kayak gini yg ditunggu-tunggu. semangat literasi gan! membaca adalah jendela dunia. hehe
ReplyDeleteIya bro, makasih.
Deletekeren gan
ReplyDeleteKeren!
DeleteKeren gan
ReplyDeleteMakasih!
DeleteNice post kang..
ReplyDeleteDi toko buku udah ada blum ya
Thx.
Kayaknya sudah ada, coba cari aja.
Deletemenarik juga bukunya, harga 1 bukunya berapa kira kira ? hehe
ReplyDeleteKemarin saya beli harganya Rp44.000 tapi itu masih kena diskon 20%.
Deletekesadaran terhadap lingkungan saat ini sangatlah menurun, banyak perusahaan yang mencemari dan merusak lingkungan hanya karena uang. semga buku ini mampu menginspirasi para pengusaha bahwasanya menjaga lingkungan lebih berharga dari pada uang. :(
ReplyDeleteNice comment... :)
DeleteKepedulian lingkungan memang harus di era sekarang
ReplyDeleteBw gan
Y,u,k,g,a,s,dot,id
Iya gan.
DeleteBukunya udah ada di toko buku kan Mas ?
ReplyDeletePenasaran kalau cuma baca reviewnya aja..hehe
Review memang tak cukup untuk menggambarkan keseluruhan isi buku ini mas, coba cari saja di toko buku.
DeleteKeren gan ceritanya boleh tau udah ad gk ni buku dijual di toko buku gan ?
ReplyDeleteCoba cari saja gan di toko buku.
DeleteKayaknya bagus deh. Di Gramed udah ada belom sih?
ReplyDeleteBoleh di cek disana.
Deletewahhh semoga harapannya terwujud yaa :D
ReplyDeleteAmin.
DeleteKeren.. dan semoga cita-citanya terwujud, kabari kita ya kalau rilis. Aamiin..
ReplyDeletePastinya akan saya kabari. Hehe
DeleteSelalu seneng sama orang-orang yang udah punya karya berupa buku.
ReplyDeletepengen rasanya nulis buku juga.
pengen rasanya buku ku jadi rujukan banyak orang.
pengen rasanya buku ku di cetak hampir setiap tahun.
Tapi semua itu selalu stuck di kata 'pengen'
aksinya ga ada huu :(
Just do it! Lakukan aja dulu, gak usah pikir ini bagus atau tidak.
Deletemau buku ini atau buku itu. pokoknya kalo udh namanya buku pasti isinya ilmu hehe
ReplyDeleteHehehe... Kadang juga ada ilmu sesat.
DeleteWih keren nih...nice post gan..
ReplyDeleteLanjutkan
Makasih...
DeleteDilanjutkan!
Senajan,,saya bukan kutu buku,,tetapi pengn juga baca buku yang satu ini...beli di mana ya..mas
ReplyDeleteCoba cari di toko buku.
Deletebagus nih isi bukunya kayaknya, sudah tersedia di gramedia blm ya gan?
ReplyDeleteKayaknya sudah tersedia, bisa dicari.
DeleteReview yang bagus gan.
ReplyDeleteMakasih.
DeleteMñtap
ReplyDeleteMantap! Wkwkwk
Deletenice gan
ReplyDeleteNice.
Deletepenasaran sama bukunya
ReplyDeleteBeli dong.
Delete