Sebuah Kisah Singkat untuk Dikenang


Satu bulan lebih lamanya telah usai sudah. Entah bagaimana caranya saya harus mendeskripsikan ini semua. Jujur saja, saya benci menyebut ini sebagai kuliah kerja nyata. Saya lebih senang menyebut ini sebagai sebuah kisah singkat untuk dikenang.

Dari kisah singkat ini, terbentuk pula keluarga sederhana. Sama seperti keluarga pada umunya, terdapat orang tua dan kami sebagai anak-anaknya. Kisah ini bercerita tentang cinta, persahabatan, keluarga dan mudah-mudahan bisa lebih dari yang saya pikirkan sekarang ini.


Kisah ini terjadi di sebuah desa kecil yang berada di pesisir Kabupaten Pirang, desa tersebut bernama desa Tasiwalie. Desa yang berada di antara luasnya lautan dan empang yang kaya dengan keanekaragaman biota airnya. Tak jarang tiap sore menjelang, kami ke pantai menikmati indahnya sunset yang mempesona. Juga ke empang menangkap ikan bersama Puang (orang tua kedua kami di posko) atau sekedar mencari jaringan untuk main Mobile Legends.

Rizal, kordinator dusun sekaligus orang yang begitu fanatik dengan Mobile Legends. Katanya user Assasin tapi cuma bisa satu hero. Orang yang paling heboh walaupun sendirian, mulutnya bisa jadi tempat yang lebih menjijikkan dari tempat sampah ketika bertemu dengan team noob. Sungguh penuh dengan kata-kata kotor. Ah, kenapa saya jadi mendeskripsikan tentangmu, bangsat!

Anjir, konsentrasi saya seketika buyar setelah menulis tentang Rizal.

Jujur saja, saya bingung bagaimana caranya menuliskan semua ini dalam satu postingan blog yang standarnya terdiri dari 500 kata. Kalau ingin dituntaskan mungkin akan bisa sampai satu buku. Baiknya kisah ini akan saya singkat-singkat saja, cukup menuliskan pokok-pokoknya. Mungkin suatu saat akan mengingatkanku kembali dengan jelas ketika ingin menuliskan sebuah buku, setelah buku pertama saya terbit, yaitu buku nikah.

Tiap di posko saya selalu berasa jadi seorang ayah, bukan karena Alpa (anak tetangga yang sering memanggil saya ayah Mukhsin). Tapi saya selalu jadi orang yang paling terakhir tidur. Di saat yang lain sudah pada tidur, saya masih di teras bermain ayunan sambil mendengar musik-musik indie. Di saat pagi hari, satu persatu dari mereka akan menggangu tidur nyenyakku. Untungnya semua ini hanya sementara, dan akan menjadi kisah yang akan saya rindukan sendiri. Andai selamanya, sudah kubunuh mereka satu per satu. Kecuali satu orang.


Dia yang membangunkanku dengan sederhana, dengan suara pelan yang terdengar samar-samar di balik mataku yang terpejam, namun dengan jiwa yang tersadar. (Jangan ge-er loh buat kalian yang suka membangunkanku dengan cara kasar, main pukul bantal atau main cubit).

Di setiap kisah pasti akan selalu ada hati yang jatuh, tinggal kita memastikan apakah tempat kita manjatuhkan hati tersebut menyiapkan wadah untuk itu.

Buat saudaraku semua, terima kasih atas kisah singkat ini. Baik itu jadi teman push rank Mobile Legends, teman ngebully, teman alay, teman curhat, teman begadang, teman malam mingguan, serta teman yang mau direportin, padahal dia sendiri juga sudah repot. Kapan bisa kumpul bareng lagi? Kangen gak, sama saya? Hahaha.

Sudah hampir 500 kata, saya akhiri saja yah. Soalnya kepanjangan, nanti yang baca jadi bosan.

Besok sudah penarikan! 😭😂

78 Likes, 2 Comments - Mukhsin (@mukhsinpro) on Instagram: "Besok sudah penarikan! 😭😂"
Ini bisa jadi kisah yang akan selalu dikenang di sepanjang hidupku, dan mungkin juga bagi kalian. Kisah yang berlangsung di desa Tasiwalie, desa yang bagiku mungkin bukan tempat untuk berpulang, melainkan tempat untuk kembali mengobati rasa rindu tentang kisah yang telah kita lalui bersama selama satu bulan terakhir ini.

17 Comments: Sebuah Kisah Singkat untuk Dikenang

  1. Jd malah penasaran sama kisah si Rijal bangsat itu.. khaha

    ReplyDelete
  2. Luar biasa tampilan blognya bang ,saya juga pake sora templete tapi display amat ancurr..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini template yang paling minimalis loh, gratisan lagi. Haha...

      Delete
  3. Hi.. salam kenal yah, suka dengan tulisan agan, selera humornya dapat, edukasi dapat..

    ReplyDelete
  4. Jadi ingat waktu KKN dulu. Waktu itu 3 bulan. Waktu yang lumayan lama, tapi jadi singkat saat semua kisah terlampiaskan dengan manisnya.. ��

    ReplyDelete