Bercerita Tentang Kota Makassar

Sumber : http://www.celebes.city

Sampai jumpa lagi di postingan saya kali ini. Rasanya baru kemarin saya update postingan, sekarang sudah ada lagi. Memang tidak sesuai jadwal biasanya karena ini adalah postingan khusus. Saya ingin bercerita tentang kota Makassar dan apa yang telah saya rasakan di dalam diri saya.

Kota Makassar (Makassar dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota Internasional serta terbesar di kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibukota Negara Indonesia Timur Provinsi Sulawesi. Makassar terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan. Itu salah satu dari sekian banyak penjelasan yang aku dapat di Wikipedia tentang kota Makassar.

Tapi bagiku Makassar bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi. Makassar adalah sebuah monumen, yang merangkum hak bagiku untuk merasakan rindu bagi yang pernah bersamaku. Terkadang aku ingin berdoa seraya menangis kencang dalam kebisuan pada malam yang begitu sunyi. Memperlihatkan pada Tuhan tentang kelemahanku bahwa tidak semua lelaki dapat menahan terhadap kerinduannya.

Di Makassar pula kini aku menjalani hari-hariku. Bergelut dalam tugas-tugas yang sering membuat pusing dan menghabiskan setengah malam hanya untuk mengerjakan itu. Kecapean dan ngantuk sudah biasa. Satu hal yang pasti, saya butuh sebuah refreshing. Ya, REFRESHING!

Mengenai tentang jalan-jalan, kupikir kota Makassar ini adalah tempat yang sangat tepat. Kota yang memiliki berbagai wisata, mulai dari pesisir pantai sampai di daratan tingginya. Disini kita bisa menjumpai berbagai wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata edukasi tentunya. Tinggal menentukan dimana yang kita inginkan.

Dan kupikir di Makassar memang keras, bukan hanya hidup dan pergaulannya, bahkan untuk makan nasi sekalipun. Dan sebagai anak kost, kita dituntut untuk kreatif semaksimal mungkin. Teralu banyak suka duka yang saya hadapi selama menjadi anak kost, dan semua itu butuh perjuangan. Mungkin kalau ada kesempatan akan saya bahas di postingan kedepannya tentang suka duka anak kost.

Lanjut, demi sebuah impian dan cita-cita, saya berterima kasih serta rasa syukur yang tak terhingga kepada Tuhan, Sang Maha Segalanya. Yang telah memberikan kesabaran penuh bagiku untuk menjalani hidup di kota ini.

Berbicara tentang perjuangan, kita tidak akan pernah lepas dari sosok pahlawan Makassar, siapa lagi kalau bukan Sultan Hasanuddin yang terkenal dengan keberaniannya melawan penjajah belanda.. Sosok yang bisa jadi sebuah cermianan terkhusus bagi kita anak muda. Dan saya akan menanam sifat pahlawan itu dalam jiwaku.

Berbeda dengan Sultan Hasanuddin, beda generasi beda persepsi. Sederhananya, kita yang dilahirkan dan hidup di zaman sekarang ini karena kita ditakdirkan untuk berkarya. Bukan untuk berkelahi, menindas dan sebagainya. Penjajah sudah tiada, kemerdekaan pun sudah ada. Itu semua berkat perjuangan para pahlawan untuk Indonesia.

Tugas kita kali ini adalah membawa Indonesia semakin maju kedepannya. Dengan cara apa? Cukup dengan berkarya. Contonya menulis, menyanyi, membuat penemuan, dan segalanya yang bersifat positif dan tidak merugikan orang lain. Karena sebuah karya akan menjadi identitas buat diri kita sendiri.

Tidak ada salahnya jika mulai saat ini kita mengasah kemampuan kita dalam bentuk apapun. Tentunya juga bukan dengan motif untuk mendapatkan penghargaan.

Sampai disini dulu postingan saya, lain kali kita bisa berbicara panjang lebar. See ya!