Akibat Youtube Saya Salah Gaul

Sekitar empat tahun yang lalu, ketika saya masih duduk dibangku kelas 1 SMA. Saya sudah mulai kenal dengan dunia internet. Saya mulai mencoba mengakses berbagai situs dan salah satunya Youtube. Situs yang dimana kita bisa menikmati berbagai konten video, situs yang dimana sangat menguras kuota internet.

Kebanyakan dulu video yang saya tonton adalah video-video hiburan. Video yang dibuat hanya untuk keisengan semata. Inilah Youtube, para kreatornya bebas berkreasi dengan sesuka hati. Tidak banyak juga orang-orang dapat berhasil menjadi seorang selebriti atau bintang film hanya karena situs satu ini.
Pada saat itu banyak orang yang membuat video lypsinc yang menurut saya sangat norak. Mereka seolah-olah bernyanyi tapi bukan dengan suara miliknya sendiri. Hanya mengandalkan ekspresi yang sangat berlebihan. Apanya yang hebat coba?

Alhasil, keesokan harinya saya juga ikutan buat. Aneh kan? Dengan berbekal rasa pede (baca: nggak tau malu) yang tinggi. Saya ikutan buat video dan saya upload ke Youtube. Saya memilih lagu yang berjudul Beri Aku Waktu milik Ungu. (Jiah, lagu untuk siapa Mukhsin?)

This is my video! Ini yang saya buat di awal-awal saya masuk SMA. Memang nggak tahu malu banget kan?

 For All Ages (Not Only 18+)

Tidak berlangsung lama setelah saya upload video tersebut. Ada teman saya yang kemudian terinspirasi dari apa yang saya lakukan. Saya seolah-olah menjadi sosok inspirator (inspirator dari hongkong!) baginya. Dia mengatakan kalau dia juga rencana akan membuat video lypsinc dan minta tolong untuk di upload.

Keesokan harinya saya diberikan videonya untuk diupload ke Youtube. Kalian bisa lihat kok di channel Youtube saya yang saya sudah lupakan. Namanya Mukhsin Van Houthen (Van Houthen? Keturunan belanda pasti). Kalau males nyari ok ok. Ada dibawah tuh.

Sungguh perasaan yang sangat senang bisa menjadi sosok inspirator buat temanku yang juga nggak tahu malu ini. Saya perkenalkan deh namanya Thoriq atau lengkapnya Muhammad Thoriq Pandowo. Dia menyanyikan lagu yang sama sekali saya nggak tahu maknanya. Saya hanya melihat dia seperti dukun yang lagi komat-kamit baca mantra versi remix.

Cukup berakhir sampai disitu. Saya tidak menerima video lagi dan tidak mengupload video lagi. Saya merasa sudah salah gaul akibat Youtube ini. Maklum lah dimasa itu kami masih sangat polos. Seoga kami bisa diampuni.

Saya rasa video-video diatas sangat memalukan, tapi saya tetap tidak ingin menghapusnya. Sebab ini sebuah moment yang sangat langka bagi saya pribadi. Bahwa empat tahun lalu dari sekarang saya sedikit tidak waras. Setidaknya juga ini dapat menghibur saya sekaligus bernostalgia dengan masa laluku.