Kedudukan Diagnostik Kesulitan Belajar dalam Belajar
Ketidak berhasilan dalam proses belajar mengajar dalam mencapai ketuntasan bahan tidak dapat dikembalikan kepada hanya pada satu faktor akan tetapi kepada banyak faktor yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
Faktor yang dapat kita persoalkan adalah siswa yang belajar, jenis kesulitan yang dihadapi siswa dan kegiatan yang terlibat dalam proses. Yang penting dalam kegiatan proses diagnosis kesulitan adalah menemukan letak kesulitan dan jenis kesulitan yang dihadapi siswa agar pengajaran perbaikannya(learning corrective) yang dilakukan dapat dilaksanakan secara efektif.
Bila telah ditemukan bahwa sejumlah siswa tidak memenuhi kriteria persyaratan ketuntasan yang telah ditetapkan,kegiatan diagnosis terutama harus ditujukan kepada :
- Bakat yang dimiliki siswa yang berbeda antara yang satu dari yang lainnya.
- Ketekunan dan tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam menguasai bahan yang dipelajarinya.
- Waktu yang tersedia untuk menguasai ruang lingkup tertentu sesuai dengan bakat siswa yang sifanya individual dan usaha yang dilakukannya
- Kualitas pengajaran yang tersedia yang dapat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan serta karakteristik individu.
- Kemampuan siswa untuk memahami tugas-tugas belajarnya.
- Tingkat dari jenis kesulitan yang diderita siswa sehingga dapat ditentukan perbaikannya apa cukup dengan mengulang dengan cara yang sama mengambil alternatif kegiatan lain melalui pengajaran remedial.
Pengertian Kesulitan Belajar
Pengertian Kesulitan Belajar adalah hambatan/ gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf integensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai.
Hal ini disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak ( gangguan neorubioligis ) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung. Anak-anak disekolah pada umumnya memiliki karakteristik individu yang berbeda, baik dari segi fisik, mental, intelektual, ataupun social-emosional.
Oleh karena itu mereka juga akan mengalami persoalan belajarnya mesing-masing secara individu, dan akan mengalami berbagai jenis kesulitan belajar yang berbeda pula., sesuai dengan karakteristik dan potensinya masing-masing. Kali ini kita akan membahas masalah kesulitan dalam belajar siswa secara umum.
Ada beberapa kasus kesulitan dalam belajar yang termasuk dalam kategori ini, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Abin Syamsudin M, yaitu :
- Kasus kesulitan dengan latar belakang kurangnya motivasi dan minat belajar.
- Kasus kesulitan yang berlatar belakang sikap negatif terhadap guru, pelajaran, dan situasi belajar.
- Kasus kesulitan dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah.
- Kasus kesulitan dengan latar belakang ketidakserasian antara kondisi obyektif keragaman pribadinya dengan kondisi obyektif instrumental impuls dan lingkungannya.
Prosedur dan Teknik Diagnostik Kesulitan
Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Juga mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar serta cara menetapkan dan kemungkinan mengatasinya, baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang seobyektif mungkin.
Dengan demikian, semua kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menemukan kesulitan belajar termasuk kegiatan diagnosa. Perlunya diadakan diagnosis belajar karena berbagai hal. Pertama, setiap siswa hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara maksimal. Kedua, adanya perbedaan kemampuan, kecerdasan, bakat, minat dan latar belakang lingkungan masing-masing siswa. Ketiga, sistem pengajaran di sekolah seharusnya memberi kesempatan pada siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya. Dan, keempat, untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh siswa, hendaknya guru beserta BP lebih intensif dalam menangani siswa dengan menambah pengetahuan, sikap yang terbuka dan mengasah ketrampilan dalam mengidentifikasi kesulitan belajar siswa.
Konsep Dasar Pengajaran Remedial
Remediasi mempunyai padanan remediation dalam bahasa Inggris. Kata ini berakar kata ‘toremedy’ yang bermakna menyembuhkan. Remediasi merujuk pada proes penyembuahan. Remedial merupakan kata sifat. Karena itu dalam bahasa Inggris selalu bersama dengan kata benda, misalnya ‘remedial work’, yaitu pekerjaan penyembuhan, ‘remeial teaching’ – pengajaran penyembuhan. Dsb. Di Indonesia, istilah ‘remedial’ sering ditulis berdiri sendiri sebagai kata benda. Mestinya dituliskan menjadi pengajaran remeial, atau kegiatan remedial dsb. Dalam bagian ini istilah remediasi dan remedial digunakan bersama-sama, yang merujuk pada suatu proses membantu siswa mengatasi kesulitan belajar terutama mengatasi miskonsepsimiskonsepsi yang dimiliki.
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:
- Analisis Hasil Diagnosis
- Menemukan Penyebab Kesulitan
- Menyusun Rencana Kegiatan Remedial
Setelah diketahui siswa-siswa yang perlu mendapatkan remedial, topik yang belum dikuasai setiap siswa, serta faktor penyebab kesulitan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran. Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;
- Merumuskan indikator hasil belajar
- Menentukan materi yang sesuai engan indikator hasil belajar
- Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
- Merencanakan waktu yang diperlukan
- Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian.
- Melaksanakan Kegiatan Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:
Pemberian Tugas
Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok, pemberian advance organizer dan yang sejenis.
Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi
Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh, memahai bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang berbeda bentuknya. Anda sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya Anda banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.
Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalamikesulitan belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekalai, karena tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok ” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
Prosedur Pengajaran Remedial
Sebagaimana pembelajaran pada kelas biasa, maka dalam pembelajaran remedialpun terdapat beberapa langkah kegiatan yang harus ditempuh oleh guru. Langkah tersebut mulai dari mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, mencari dan menemukan penyebab kesulitan yang dialami siswa, merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, dan terakhir menilai keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan.
Untuk lebih jelasnya, di sini akan diuraikan secara singkat langkah-langkah atau prosedur kegiatan pembelajaran remedial yang dikemukakan oleh Julaeha (2007), yaitu:
Analisis hasil diagnosis
Diagnosis kesulitan belajar merupakan proses memeriksa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menganalisis nilai/hasil evaluasi atau uji kompetensi yang telah dilakukan. Dari hasil analisis ini akan diketahui siapa diantara siswa yang belum menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Tentu saja siswa tersebut tidak harus mengalami kesulitan yang sama. masing-masing siswa bisa saja mengalami kesulitan belajar yang berbeda-beda. Dalam hal ini guru sudah mendapat gambaran dari masing-masnig siswa dengan kesulian yang dialaminya.
Menemukan penyebab kesulitan
Sebelum merancang kegiatan remedial, guru harus telah mengetahui penyebab kesulitan yang dialami siswa. Perlu diingat bahwa kesulitan sama yang dialami masing-masing siswa bisa disebabkan oleh faktor yang berbeda. Selain faktor yang berasal dari diri siswa, faktor penyebab kesulitan lain yang sangat mungkin adalah dari guru sendiri. Dalam hal ini guru perlu melakukan refleksi dan introspeksi diri dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran. Dengan mengetahui penyebab kesulitan yang dialami siswa secara pasti maka guru akan dengan mudah merencanakan kegiatan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai pelajaran secara tepat.
Menyusun rencana kegiatan remedial
Langkah selanjutnya yang dilakukan guru setelah mengetahui siapa siswa yang memerlukan bantuan, kompetensi mana yang belum dikuasai siswa, dan penyebab kesulitan adalah menyusun rencana pembelajaran remedial. Komponennya sama seperti pada rencana pelaksanaan pembelajaran biasai, yaitu; merumuskan kompetensi/tujuan pembelajaran; menentukan materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan; memilih metode penyampaian sesuai dengan karakteristik siswa; merencanakan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi pelajaran; menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.
Melaksanakan kegiatan remedial
Langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Kapan dilaksanakan? Biasanya di luar jam belajar biasa dan sedapat mungkin laksanakanlah kegiatan remedial sesegera mungkin begitu rencana telah selesai disiapkan. Karena semakin cepat bantuan diberikan kepada siswa maka semakin besar kemungkinan siswa akan terbantu dan berhasil dalam belajarnya.
Menilai kegiatan remedial (evaluasi)
Penilaian dapat dilakukan dengan mengkaji kemajuan siswa. Apabila kemajuan yang ditunjukkan siswa sesuai dengan yang diharapkan maka kegiatan yang dilaksanakan sudah cukup efektif. Tetapi apabila siswa tidak mengalami kemajuan atau tidak mencapai kompetensi yang diharapkan maka kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif.
Singkatnya, kegiatan penilaian ini sebenarnya bertujuan untuk mengetahui keefektifan kegiatan yang telah dilaksanakan. Jika dari hasil evaluasi kegiatan remedial ternyata siswa masih belum bisa mencapai kompetensi yang diharapkan, maka guru harus mengulang merencanakan kegiatan remedial kembali. Kalau di sekolah tempatku bertugas disepakati hanya sebanyak dua kali saja kegiatan pembelajaran remedial dilaksanakan. Kalau mau yang ketiga, guru sudah diberikan uang lelah atau dalam bahasa yang lebih jelas jika remedialnya ketiga dan seterusnya sudah dihitung les tambahan.
Pendekatan dan Metode Pengajaran Remedial
Definisi Pendekatan Belajar
Pendekatan balajar dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan mendasari metode pembelajaran dengan pencakupan teoritis tertentu. Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektivan dan efisiensi proses mempelajari suatu materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Metode yang digunakan dalam pengajaran perbaikan adalah metode yang dilaksanakan dalm keseluruhan kegiatan bimbingan belajar, mulai dari identifikasi kasus sampai dengan tindak lanjut. Metode yang digunakan dalam pengajaran perbaikan adalah:
Tanya jawab
Metode ini digunakan dalam rangka pengenalan kasus untuk mengetahui jenis dan sifat kesulitannya sehingga mempermudah kegiatan bimbingan belajar. Tanya jawab bisa dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
Diskusi
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memprbaiki kesulitan dalam belajar yang dialami oleh kelompok siswa.
Tugas
Metode ini dapat digunakan dalam rangka mengenal kasus dan pemberian bantuan, dengan pemberian tugas-tugas tertentu baik secara individual maupun kelompok. Dengan begitu siswa yang mengalami kesulitan dapat tertolong.
Kerja kelompok
Metode ini hamper bersamaan dengan metode pemberian tugas dan metode diskusi, yang penting adalah interaksi diantara anggota kelompok dengan harapan terjadi perbaikan pada diri siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Tutor
Tutor adalah siswa sebaya yang ditunjuk/ditugaskan untuk mrmbantu temannya yang mengalami kesulitan belajar karena hubungan antar teman umumnya lebih dekat dibandingkan dengan gurunya. Dengan petunjuk-petunjuk dari guru, tutor dapat membantu teman-temannya yang sedang mengalami kesulitan. Tutor berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan kelompok sebagai pengganti guru. Pemilihan tutor ini didasarkan atas prestasi, punya hubungan sosial yang baik dan cukup disenangi oleh teman-temannya.
Pengajaran individual
Pengajaran individual adalah interaksi antara guru dengan siswa secara individual dalam proses belajar mengajar. Pendekatan metode ini bersifat individual sesuai dengan kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Materi yang diberikan mungkin pengulangan, mungkin materi baru dan mungkin pengayaan apa yang telah dimiliki oleh siswa.
Pengajaran individual ini bersifat teraputik artinya mempunyai sifat penyembuhan dengan cara memoerbaiki cara-cara belajar siswa. Untuk melaksanakan pengajaran individual ini, guru dituntut memiliki kemampuan membimbing dan bersikap sabar, ulet, rela, bertanggung jawab, menerima, dan memahami dan sebagainya.
Hasil yang diharapkan dalam pengajaran ini di samping adanya perubahan prestasi belajar juga adanya perubahan dalam permasalahan dalam diri siswa.