Nurhadi - Aldo for Indonesia


Tahun 2019 adalah tahun politik, sebab di tahun ini pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif diadakan serentak. Akibatnya suasana yang ditimbulkan menjadi begitu panas. Terhitung sejak seminggu di tahun ini sudah ada banyak ketegangan yang terjadi, mulai dari hoax Sandiaga Uno soal tol tanpa utang, hoax Prabowo Subianto soal selang cuci darah, dan hoax Andi Arief soal 7 kontainer surat suara yang telah tercoblos, serta  sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memberikan penghargaan kebohongan kepada orang-orang tersebut.

Jika terus seperti ini, apa yang dikatakan Prabowo bahwa Indonesia akan hancur benar-benar akan terjadi, bahkan sebelum tahun 2030. Hoax dimana-mana, fitnah bertebaran, adu domba jadi hal yang lumrah dan saling hujat sudah dibiasakan. Mau dibawa kemana negara ini?


Udah, dua paragraf di atas serius itu banget dah, sudah kayak polisi beneran aja. Lagi pula pemilihan presiden tahun ini basi, pertarungan 5 tahun lalu lagi-lagi terulang antara Jokowi dan Prabowo. Kita butuh pasangan yang baru, yaitu Nurhadi - Aldo.

Oleh karena itu, saya memberanikan diri untuk terjun ke dunia politik. Bersama pasangan Nurhadi - Aldo di Partai Untuk Kekuatan Iman (PUKI) dengan mewujudkan Indonesia Maha Asyik. Saya mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI untuk dapil Sulawesi Barat. Dengan program kerja yang saya tawarkan, saya #SmackQueenYaQueen akan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Dengan itu saya memohon dukungan kepada teman-teman semua, sesama teman-teman di Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik agar nantinya bisa mengambil bagian di kursi legislatif. Meskipun saya berlatar belakang masyarakat yang biasa saja, tidak punya harta yang berlimpah, tapi sebagai kader Partai Untuk Kekuatan Iman (PUKI) kita tetap #YaQueen dan bangga dengan jalan politik yang telah saya pilih.


Nurhadi - Aldo for Indonesia


Kemunculannya di media sosial langsung ramai diperbincangkan. Aneh, unik dan lucu, mungkin itulah kesan pertama melihat pasangan Nurhadi - Aldo ini. Saya terkadangan ketawa sendiri membaca jokes receh yang sering dipostingan di akun Instagramnya. Rasa bosan yang sering muncul karena melihat isi timeline atau beranda di media sosial dipenuhi dengan obrolan politik, membuat kita mungkin butuh sebuah hiburan.

Percaya atau tidak, saya selalu yakin bahwa komedi selalu bisa menyelamatkan akal sehat. Dalam kondisi lelah atau bosan, urat-urat tegang, lalu kemudian kita tertawa sejenak saat melihat tulisan "Jika Karl Max memimpikan tatanan masyarakat tanpa kelas lalu dimana kita akan belajar?" ditambah senyum manis pak Nurhadi disampingnya.

Mereka hanyalah capres dan cawapres fiktif yang mungkin hanya dijadikan bahan bercandaan.  Tapi jika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, sebenarnya ada pesan yang disampaikan. Orang-orang ngakak dengan konten-kontennya, tapi gagal melihat bahwa ini tidak lebih dari hiburan masyarakat yang marah ataupun kecewa terhadap keadaan negara ini, yang menganggap elite politik Indonesia gagal dalam memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat melalui pemilihan presiden dan pemilihan legislatif serentak ini.

2 Comments: Nurhadi - Aldo for Indonesia

  1. Saya salah fokus di postingan instagramnya mas. Hahaha sumpah lucu banget. Apa masnya ngga dibuli ya abis itu? Haha jangan dimasukin hati ya mas. Bercanda 😂🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dibully sih, tapi dianggap bercandaan aja. Banyak juga kok yang ngedukung. Haha.

      Delete